Bukan Hanya untuk Sektor Otomotif, Ini Dampak Positif Relaksasi PPnBM

Sejak Maret 2021, pemerintah Indonesia memberlakukan relaksasi PPnBM (Pajak Penjualan Barang Mewah) di sektor otomotif. Kebijakan yang berjalan sepanjang 2021 ini menjadi angin segar bagi penjual kendaraan maupun konsumen yang akan mengambil promo Mitsubishi Pajero. Selain harga terjangkau, relaksasi PPnBM diharapkan mempercepat kebangkitan perekonomian Tanah Air. Memang, apa saja tujuan serta dampak positif dari PPnBM? Simak ulasannya di bawah ini.

promo Mitsubishi Pajero

Tujuan-tujuan penerapan relaksasi PPnBM

Relaksasi PPnBM adalah bagian dari revisi Peraturan Pemerintah 73/2019 yang membahas soal barang-barang mewah, dalam hal ini kendaraan bermotor, yang dikenakan pajak penjualan pada kategori tersebut (Suara.com). Salah satu faktor yang harus dipenuhi kendaraan agar masuk ke dalam kriteria relaksasi PPnBM adalah mempunyai mesin berkapasitas maksimal 1.500 cc.

PPnBM sendiri adalah jenis pajak di luar PPN (Pajak Pertambahan Nilai) untuk barang-barang mewah dan diatur dalam Undang-undang PPN. Berdasarkan pasal 5 ayat 1 Undang-undang PPN 42/2009, PPnBM ditujukan untuk menyeimbangkan pembebanan pajak yang diberlakukan kepada konsumen berpenghasilan tinggi dengan yang berpenghasilan rendah. Jenis pajak ini pun berfungsi mengendalikan pola konsumsi seseorang atas barang kena pajak (BKP) yang tergolong mewah.

Selain itu, penerapan PPnBM pada sejumlah kendaraan ditujukan untuk menekan pembuangan emisi karbon yang membahayakan lingkungan. Kemudian di masa pandemi seperti sekarang, relaksasi PPnBM diupayakan untuk mengamankan penerimaan negara supaya tak mudah goyah seperti tahun lalu.

Memberikan dampak pada sektor-sektor lain

Konsumen bukan satu-satunya pihak yang diuntungkan berkat pemberlakuan relaksasi PPnBM. Pasalnya, dampak positif dari produksi di sektor otomotif juga akan meningkatkan pemasukan bagi negara. Selain itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan bahwa kebijakan tersebut diproyeksikan dapat mengatrol produksi di bidang otomotif sampai lebih dari 81 ribu unit berkat naiknya daya beli masyarakat.

Proses produksi dan penjualan yang berangsur pulih di industri otomotif ternyata membawa efek positif juga untuk sektor lainnya. Pasalnya, bidang otomotif berhubungan dengan banyak sektor dan industri. Misalnya saja industri bahan baku yang mempunyai kontribusi hingga 59%.

Besaran persentase relaksasi PPnBM di Indonesia akan berubah secara bertahap. Insentif 100% diberikan dari Maret hingga Mei. Kemudian, pada Juni hingga Agustus, insentif berubah menjadi 50% dan menjadi 25% pada September hingga November. 

Besaran insentif pada relaksasi PPnBM tersebut akan dievaluasi setiap tiga bulan. Instrumen kebijakan pun akan memakai PPnBM DTP yang ditanggung pemerintah lewat revisi Peraturan Menteri Keuangan (Menkeu). Dengan begitu, Anda bisa lebih mudah menentukan waktu pembelian berdasarkan jumlah insentif untuk mendapatkan kendaraan yang dibutuhkan.

Kebijakan serupa relaksasi PPnBM pernah diberlakukan negara tetangga Indonesia, Malaysia. Di Negeri Jiran, terdapat kebijakan berupa stimulus pengurangan pajak penjualan sampai 100% untuk mobil-mobil yang dirakit di dalam negeri. Potongan sebesar 50% pun diberikan kepada mobil-mobil yang diimpor secara utuh (CBU). Semoga bermanfaat.